Struktur kabel adalah sebuah sistem struktur
yang bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri atas kabel baja, sendi,
batang, dsb yang menyanggah sebuah penutup yang menjamin tertutupnya sebuah
bangunan. Struktur kabel dan jaringan dapat juga dinamakan struktur tarik dan
tekan, karena pada kabel-kabel hanya dilimpahkan gaya-gaya tarik, sedangkan
kepada tiang-tiang pendukungnya hanya dilimpahkan gaya tekan.
Keuntungan
struktur kabel :
1.
Elemen kabel merupakan elemen konstruksi paling
ekonomis untuk menutup permukaan yang luas.
2.
Ringan, meminimalisasi beban sendiri sebuah
konstruksi.
3.
Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik.
4.
Memberikan efisiensi ruang lebih besar.
5.
Memiliki faktor keamanan terhadap api lebih baik
dibandingkan struktur tradisional.
6.
Dari segi teknik, pada saat terjadi penurunan penopang,
kabel segera menyesuaikan diri pada kondisi keseimbangan yang baru.
7.
Cocok untuk bangunan yang bersifat permanen.
Kelemahan
struktur kabel :
Pembebanan yang berbahaya untuk struktur kabel
adalah getaran. Struktur ini dapat bertahan dengan sempuna terhadap gaya tarik
dan tidak mempunyai kemantapan yang disebabkan oleh pembengkokan, tetapi
struktur dapat bergetar. Dalam hal gejala resonansi yang umum dikenal dapat
timbul dan mengakibatkan robohnya bangunan.
Struktur kabel
sangat diperlukan karena beberapa hal berikut
:
1.
Memberikan fleksibilitas.
2.
Mendukung lingkungan yang beragam.
3.
Memastikan bahwa dapat diandalkan, kinerja tinggi.
4.
Memungkinkan untuk bergerak cepat, menambahkan, perubahan.
Struktur
kabel bertujuan untuk yaitu :
1.
Menentukan sistem kabel yang
umum.
2.
Untuk
mengaktifkan perencanaan dan menginstal sistem kabel selama
konstruksi / renovasi.
3.
Menetapkan persyaratan kinerja.
4.
Independen aplikasi.
Elemen -
elemen struktur kabel yaitu :
1.
Horizontal Cabling
2.
Backbone Cabling
3.
Area Kerja(WA)
4.
Ruang Telekomunikasi(TR)
5.
Peralatan Ruangan
6.
Entrace Facilities
7.
Administration(TIA/EIA-606)
HORIZONTAL CABLING
Sistem pengkabelan
horizontal terdiri dari kabel-kabel yang tersusun secara horizontal, terminasi mekanikal,
dan patch cords (jumper). Pengertian horizontal disini adalah sistem
pengkabelan akan berjalan secara horizontal baik diatas lantai ataupun di bawah
atap. Ada beberapa servis atau system yang harus diperhatikan ketika mendesain
suatu sistem pengkabelan secara horizontal, yaitu :
1.
Servis telekomunikasi meliputi suara,
modem dan faksimile.
2.
Perlengkapan dasar switching.
3.
Koneksi manajemen komputer dan
telekomunikasi.
4.
Koneksi keyboard/video/mouse (KVM).
5.
Komunikasi data.
6.
Wide Area Network (WAN).
7.
Local Area Network (LAN).
8.
Storage Area Network (SAN).
9.
Sistem pemberian isyarat lainnya pada
gedung (seperti kebakaran, keamana, energi, HVAC, EMS, dan lainnya).
Sistem pengkabelan
secara horizontal dapat dibuat dalam bentuk under-floor atau overhead. Topologi
yang dapat dipasang pada horizontal cabling pada data center adalah topologi
star, maksudnya adalah Jarak yang ditempuh pada sistem pengkabelan horizontal.
BACKBONE CABLING
Fungsi dari sistem
pengkabelan backbone adalah untuk menyediakan koneksi antara main distribution
area, horizontal distribution area, dan merupakan entrance area. Sistem
pengkabelan backbone terdiri dari kabel backbone, main cross-connect,
horizontal cross-connect, terminasi mekanikal, dan patch cord (jumper) yang
digunakan untuk koneksi silang backbone-to-backbone. Sistem pengkabelan secara
backbone harus mendukung kebutuhan konektivitas yang berbeda, misalnya LAN,
WAN, SAN, saluran komputer, dan koneksi console perangkat. Pada dasarnya
performansi transmisi tergantung dari karakteristik kabel, perangkat keras yang
terhubung, patch cord dan kabel cross-connect, jumlah koneksi, dan perlakuan
fisik terhadap kabel tersebut.
Cara pengaman media
transmisi jaringan (pengkabelan) yang benar yaitu :
1.
Planning => Sebelum kita melakukan penkabelan
alangkah sebaiknya kitamembuatrencana agar pengkabelan yang akan kita lakukan
tidak mengalami kendala.
2.
Grounding => Sebuah upaya keamanan
dengan cara penanaman kabel ke dalam tanahuntuk menghilangkan beda potensial
antara logam yang teraliri arus listrik dengan tanah.
3.
Wiring Closet adalah tempat dimana
jaringan dimulai . Semua kabel akan bermuara di wiring closet . Terletak
disebuah tempat dimana semua kabelterkumpul .wiring closet yaitu sebuah ruangan
kecil yang biasanya ditemukan pada bangunan kelembagaan seperti sekolah dan
kantor, di mana sambunganlistrik dilakukan. Sedangkan yang digunakan untuk
berbagai tujuan, penggunaan yang paling umum adalah untuk jaringan komputer.
Banyak jeniskoneksi jaringan untuk menetapkan batas jarak antara peralatan
end-user seperti PC, akses perangkat pada jaringan, seperti router. Pembatasan
inimungkin memerlukan beberapa wiring closet di setiap lantai gedung
besar.Penempatan wiring closet juga sangat penting agar jaringan dapat
terkoneksitanpa masalah.
4.
Horizontal kabel yang menghungkan
host/computer ke 1 wiring closet(antara cross – connect panel di satu wiring
closet) sering menggunakansebagai 100 ohm, 4 pair, UTP, solid conductor cable,
ditentukan dalamstandart ANSI/TIA/EIA – 568 untuk komersial bangunan.
5.
Backbone Cable adalah kabel yang
menghubungkan wiring closet satudengan wiring closet yang lain atau pusat
connettion point dapat menggunakan100 ohm UTP, 62.5/125 – micron atau 50/125 –
micron multimode fiber optic, atau 8.3/125 – micron singlemode fiber optic.
6.
Conduit adalah pelindung kabel
berbentuk pipa atau kotak melindungi sepanjang kabel. Dapat terbuat dari
material metal ataupun plastik. Yang terbuat dari metal bersifat kaku,
sedangkan yang terbuat dari plastik bersifat fleksibel / lentur. Conduit
terbentang antara area kerja menuju wiring closet. Dalam pengisian kabel, harus
disisakan ruang kosong dalam conduit sebesar 40% dari kapastitas conduit. Dapat
dipakai di rute horizontal cable ataupun backbone cable. Cable tray sebagai
alternatif dari conduit. Mempunyai fungsi yang sama dengan conduit Berbentuk
seperti rak yang menopang kabel dan membentuk jalur. Perbedaan antara conduit
dengan cable tray adalah jika cable tray adalahconduit yang mempunyai rongga
sehingga memudahkan untuk penggantian kabel apabila ada kerusakan.
7.
Wall plate adalah penanaman kabel di
dalam dinding agar pengkabelan menjadi lebih rapi.
No comments:
Post a Comment