Tuesday, May 22, 2012

Pertemuan 10 : IP versi 6


Pada tanggal 25 Juli di Toronto pada saat pertemuan IETF telah direkomendasikan penggunaan IPv6 atau ada yang menyebutnya dengan IPng (IP next generation) yang dilatarbelakangi oleh keterbatasan IPv4 yang saat ini memiliki panjang 32bit, akibat ledakan pertumbuhan jaringan. Pengembangan IPv6, atau ada yang menyebutkan dengan nama IP Next Generation yang direkomendasikan pada pertemuan IETF di Toronto tanggal 25 Juli 1994 dilatarbelakangi olehkekurangan IP address yang saat ini memiliki panjang 32 bit, akibat ledakan pertumbuhan jaringan.
Memang saat ini hal di atas bisa dilakukan secara otomatis dengan menggunakan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi tambahan saja, sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk mensetting secara otomatis disediakan secara standar dan merupakan defaultnya. Pada setting otomatis ini terdapat 2 cara tergantung dari penggunaan address, yaitu setting otomatis stateless dan statefull.. Setting otomatis stateless, pada cara ini tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan pembagian IP address, hanya mensetting router saja dimana host yang telah tersambung di jaringan dari router yang ada pada jaringan tersebut memperoleh prefix dari address dari jaringan tersebut.

Dibalik kemudahan pengelolaan, pada Ethernet atau FDDI karena perlu memberikan paling sedikit 48 bit (sebesar address MAC) terhadap satu jaringan, memiliki kelemahan yaitu efisiensi penggunaan address yang buruk. . Setting otomatis statefull adalah cara pengelolaan secara ketat dalam hal range IP address yang diberikan pada host dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan IP address, dimana cara ini hampir mirip dengan cara DHCP pada IPv4. Pada saat melakukan setting secara otomatis, informasi yang dibutuhkan antara router, server dan host adalah ICMP (Internet Control Message Protocol) yang telah diperluas. Pada ICMP dalam IPv6 ini, termasuk pula IGMP (Internet Group management Protocol) yang dipakai pada multicast pada IPv4.

A.   Keamanan (IP layer privacy and authentication)
Saat ini metode dengan menggunakan S-HTTP(Secure HTTP) untuk pengiriman nomor kartu kredit, ataupun data pribadi dengan mengenkripsinya, atau mengenkripsi email dengan PGP (Pretty Good Privacy) telah dipakai secara umum. Akan tetapi cara diatas adalah securiti yang ditawarkan oleh aplikasi. IPv6 mendukung komunikasi terenkripsi maupun Authentication pada layer IP. Dengan memiliki fungsi sekuriti pada IP itu sendiri, maka dapat dilakukan hal seperti packet yang dikirim dari host tertentu seluruhnya dienkripsi. Pada IPv6 untuk Authentication dan komunikasi terenkripsi memakai header yang diperluas yang disebut AH (Authentication Header) dan payload yang dienkripsi yang disebut ESP (Encapsulating Security Payload). Pada komunikasi yang memerlukan enkripsi kedua atau salah satu header tersebut ditambahkan.
Fungsi sekuriti yang dipakai pada layer aplikasi, misalnya pada S-HTTP dipakai SSL sebagai metode encripsi, sedangkan pada PGP memakai IDEA sebagai metode encripsinya. Sedangkan manajemen kunci memakai cara tertentu pula. Sebaliknya, pada IPv6 tidak ditetapkan cara tertentu dalam metode encripsi dan manajemen kunci. Sehingga menjadi fleksibel dapat memakai metode manapun. Hal ini dikenal sebagai SA (Security Association).
Fungsi Sekuriti pada IPv6 selain pemakaian pada komunikasi terenkripsi antar sepasang host, dapat pula melakukan komunikasi terenkripsi antar jaringan dengan cara mengenkripsi packet oleh gateway dari 2 jaringan yang melakukan komunikasi tersebut.
Perbaikan utama lain dari IPv6 adalah:
-       Streamlined header format and flow identification
-       Expanded addressing capability
-       More efficient mobility options
-       Improved support for options/extensions,

Kegunaan perbaikan tersebut dimaksudkan agar dapat merespon pertumbuhan Internet, meningkatkan reliability, maupun kemudahan pemakaian. Perubahan terbesar pada IPv6 adalah perluasan IP address dari 32 bit pada IPv4 menjadi 128 bit. 128 bit ini adalah ruang address yang kontinyu dengan menghilangkan konsep kelas.
Pada IPv6 bagian kontrol routing pada address field disebut prefix, yang dapat dianggap setara dengan jaringan address pada IPv4. Address IPv6 dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :
-       Unicast Address (one-to-one) digunakan untuk komunikasi satu lawan satu, dengan menunjuk satu host.

Pada Unicast address ini terdiri dari :
-       Global, address yang digunakan misalnya untuk address provider atau address geografis.
-       Link Local Address adalah address yang dipakai di dalam satu link saja. Yang dimaksud link di sini adalah jaringan lokal yang saling tersambung pada satu level.
-       Address ini dibuat secara otomatis oleh host yang belum mendapat address global, terdiri dari 10+n bit prefix yang dimulai dengan "FE80" dan field sepanjang 118-n bit yang menunjukkan nomor host. Link Local Address digunakan pada pemberian IP address secara otomatis.


B.   Struktur Unicast Address
Pada gambar di bawah dijelaskan mengenai cara kerja pengiriman packet pada
Unicast Address :

-       Multicast (one-to-many) yang digunakan untuk komunikasi 1 lawan banyak dengan menunjuk host dari group. Multicast Address ini pada IPv4 didefinisikan sebagai kelas D, sedangkan pada IPv6 ruang yang 8 bit pertamanya di mulai dengan "FF" disediakan untuk multicast Address. Ruang ini kemudian dibagi-bagi lagi untuk menentukan range berlakunya. Kemudian Blockcast address pada IPv4 yang address bagian hostnya didefinisikan sebagai "1", pada IPv6 sudah termasuk di dalam multicast Address ini. Blockcast address untuk komunikasi dalam segmen yang sama yang dipisahkan oleh gateway, sama halnya dengan multicast address dipilah berdasarkan range tujuan.


-       Anycast Address, yang menunjuk host dari group, tetapi packet yang dikirim hanya pada satu host saja.Pada address jenis ini, sebuah address diberikan pada beberapa host, untuk mendifinisikan kumpulan node. Jika ada packet yang dikirim ke address ini, maka router akan mengirim packet tersebut ke host terdekat yang memiliki Anycast address sama. Dengan kata lain pemilik packet menyerahkan pada router tujuan yang paling "cocok" bagi pengiriman packet tersebut. Pemakaian Anycast Address ini misalnya terhadap beberapa server yang memberikan layanan seperti DNS (Domain Name Server). Dengan memberikan Anycast Address yang sama pada server-server tersebut, jika ada packet yang dikirim oleh client ke address ini, maka router akan memilih server yang terdekat dan mengirimkan packet tersebut ke server tersebut. Sehingga, beban terhadap server dapat terdistribusi secara merata.


C.   Struktur Packet pada IPv6
Dalam pendesignan header packet ini, diupayakan agar cost/nilai pemrosesan header menjadi kecil untuk mendukung komunikasi data yang lebih real time. Misalnya, address awal dan akhir menjadi dibutuhkan pada setiap packet. Sedangkan pada header IPv4 ketika packet dipecah-pecah, ada field untuk menyimpan urutan antar packet. Namun field tersebut tidak terpakai ketika packet tidak dipecah-pecah. Header pada Ipv6 terdiri dari dua jenis, yang pertama, yaitu field yang dibutuhkan oleh setiap packet disebut header dasar, sedangkan yang kedua yaitu field yang tidak selalu diperlukan pada packet disebut header ekstensi, dan header ini didifinisikan terpisah dari header dasar. Header dasar selalu ada pada setiap packet, sedangkan header tambahan hanya jikadiperlukan diselipkan antara header dasar dengan data. Header tambahan, saat ini didefinisikan selain bagi penggunaan ketika packet dipecah, juga didefinisikan bagi fungsi sekuriti dan lain-lain. Header tambahan ini, diletakkan setelah header dasar, jika dibutuhkan beberapa header maka header ini akan disambungkan berantai dimulai dari header dasar dan berakhir pada data.
Misalnya pada aplikasi multimedia sedapat mungkin ditransfer secepatnya walaupun kualitasnya sedikit berkurang, sedangkan e-mail ataupun WWW lebih memerlukan sampai dengan akurat dari pada sifat real time. Router mengelola skala prioritas maupun resource seperti kapasitas komunikasi atau kemampuan memproses, dengan berdasar pada label alir ini. Jika pada IPv4 seluruh packet diperlakukan sama, maka p ada IPv6 ini dengan perlakuan yang berbeda terhadap tiap packet, tergantung dari isi packet tersebut, dapat diwujudkan komunikasi yang aplikatif.



D.   IPv6 Transition (IPv4 – IPv6)
Untuk mengatasi kendala perbedaan antara IPv4 dan IPv6 serta menjamin terselenggaranya komunikasi antara pengguna IPv4 dan pengguna IPv6, maka dibuat suatu metode Hosts – dual stack serta Networks – Tunneling pada hardware jaringan, misalnya router dan server. Gambar Hosts – dual stack (IPv6 Transition).

Jadi setiap router menerima suatu packet, maka router akan memilah packe tersebut untuk menentukan protokol yang digunakan, kemudian router tersebut akan meneruskan ke layer diatasnya.

E.    Beberapa Perbandingan Utama Ipv4 dan Ipv6
IPv4
IPv6
Panjang alamat 32 bit (4 bytes)
Panjang alamat 128 bit (16 bytes)
Dikonfigurasi secara manual atau DHCP IPv4
Tidak harus dikonfigurasi secara manual, bisa menggunakan address autoconfiguration.
Dukungan terhadap IPSec opsional
Dukungan terhadap IPSec dibutuhkan
Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan pada router, menurunkan kinerja router.
Fragmentasi dilakukan hanya oleh pengirim.
Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link-layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
Paket link-layer harus mendukung ukuran paket 1280 byte dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 1500 byte
Checksum termasuk pada header.
Cheksum tidak masuk dalam header.
Header mengandung option.
Data opsional dimasukkan seluruhnya ke dalam extensions header.
Menggunakan ARP Request secara broadcast untuk menterjemahkan alamat IPv4 kealamat link-layer.
ARP Request telah digantikan oleh Neighbor Solitcitation secara multicast.
Untuk mengelola keanggotaan grup pada subnet lokal digunakan Internet Group
Management Protocol (IGMP).
IGMP telah digantikan fungsinya oleh Multicast Listener Discovery (MLD).


Pertemuan 9 : VLAN (Virtual Local Area Network)

VLAN (Virtual Local Area Network) adalah jaringan area logis lokal (atau LAN) yang melampaui LAN tradisional tunggal kepada sekelompok segmen LAN, konfigurasi khusus yang diberikan. Karena VLAN adalah sebuah entitas logis, penciptaan dan konfigurasi dilakukan sepenuhnya dalam perangkat lunak. 
Bagaimana VLAN Diidentifikasi?
Karena VLAN adalah konsep perangkat lunak, pengidentifikasi dan konfigurasi untuk VLAN harus dipersiapkan untuk itu berfungsi seperti yang diharapkan. Mewarnai Frame proses yang digunakan untuk memastikan bahwa VLAN anggota atau kelompok diidentifikasi dengan benar dan ditangani. Dengan mewarnai bingkai, paket diberikan tepat VLAN ID di asal mereka sehingga mereka dapat diproses dengan benar ketika mereka melalui jaringan. ID VLAN kemudian memungkinkan switching dan routing mesin untuk membuat keputusan yang tepat sebagaimana didefinisikan dalam konfigurasi VLAN.

Mengapa Menggunakan VLAN?
Desain jaringan tradisional menggunakan router untuk menciptakan domain broadcast dan siaran batas antara beberapa sub-jaring. Hal ini untuk mencegah banjir disiarkan di jaringan yang lebih besar dari sumber daya mengkonsumsi atau menyebabkan penolakan pelayanan perlu disengaja. Sayangnya, metodologi desain jaringan tradisional memiliki beberapa kelemahan dalam desain. 
  • Fokus Geografis - desain jaringan Tradisional fokus pada lokasi fisik peralatan dan personil untuk mengatasi dan penempatan segmen LAN. Karena itu ada beberapa kelemahan yang signifikan:
  • Jaringan segmen untuk organisasi secara fisik terputus-putus tidak dapat menjadi bagian dari ruang alamat yang sama. Setiap lokasi fisik harus ditangani secara independen dan menjadi bagian dari broadcast domain sendiri. Hal ini dapat memaksa personil untuk ditempatkan di lokasi pusat atau untuk memiliki latency tambahan atau kekurangan konektivitas.
  • Merelokasi personil dan departemen bisa menjadi sulit, terutama jika lokasi asli tetap segmen jaringan. Peralatan direlokasi harus ulang berdasarkan konfigurasi jaringan yang baru.
Sebuah solusi VLAN dapat mengurangi kelemahan kedua dengan mengijinkan domain broadcast yang sama melampaui segmen tunggal. 
  • Penggunaan Bandwidth Tambahan - desain jaringan Tradisional memerlukan bandwidth tambahan karena paket harus melewati berbagai tingkat konektivitas jaringan karena jaringan adalah tersegmentasi.
Sebuah desain yang tepat VLAN dapat memastikan bahwa hanya perangkat yang telah didefinisikan pada VLAN tersebut akan menerima dan meneruskan paket dimaksudkan sebagai sumber atau tujuan aliran jaringan. 

Jenis VLAN
Hanya ada dua jenis VLAN mungkin hari ini, sel berbasis VLAN dan VLAN berbasis frame. 
  • VLAN berbasis sel digunakan dalam ATM switched jaringan dengan LAN Emulation (LANE atau). JALUR memungkinkan host pada segmen LAN tradisional untuk berkomunikasi menggunakan jaringan ATM tanpa harus menggunakan hardware khusus atau modifikasi perangkat lunak.
  • Frame-based VLAN digunakan dalam Ethernet jaringan dengan penandaan frame. Dua jenis utama dari IEEE penandaan frame 802,10 dan ISL (Link Beralih Inter adalah Cisco-proprietary penandaan bingkai). Perlu diketahui bahwa standar 802,10 memungkinkan untuk menyebarkan VLAN dengan 802,3 ( Ethernet ), 802,5 (Token-Ring), dan FDDI, tapi Ethernet yang paling umum.

Mode VLAN
Ada tiga mode yang berbeda dalam suatu VLAN dapat dikonfigurasi. Mode ini akan dibahas di bawah ini: 
  • VLAN Switching Mode - VLAN membentuk jembatan switching di mana frame akan diteruskan dimodifikasi.
  • VLAN Penerjemahan Mode - VLAN mode terjemahan digunakan ketika metode penandaan frame berubah di jalur jaringan atau jika frame melintasi dari grup VLAN untuk antarmuka tradisional atau pribumi yang tidak dikonfigurasi dalam VLAN. Ketika paket perlu masuk ke antarmuka asli, tag VLAN dihapus sehingga paket benar dapat memasuki antarmuka asli.
  • VLAN Routing Mode - Ketika sebuah paket dikirimkan dari satu VLAN ke VLAN yang berbeda, menggunakan VLAN mode routing. Paket dimodifikasi, biasanya oleh router, yang menempatkan alamat MAC sendiri sebagai sumber dan perubahan paket VLAN ID.
Konfigurasi VLAN
Terminologi berbeda digunakan antara produsen hardware yang berbeda ketika datang ke VLAN. Akibatnya, sering ada kebingungan pada waktu pelaksanaan. Berikut adalah beberapa rincian dan beberapa contoh untuk membantu dalam mendefinisikan VLAN sehingga kebingungan tidak masalah. 

Cisco VLAN Terminologi
Pengguna perlu beberapa rincian untuk menentukan VLAN pada peralatan Cisco kebanyakan. Sayangnya, karena kadang-kadang Cisco memperoleh teknologi yang menggunakan untuk mengisi beralih mereka, routing, dan garis keamanan produk, konvensi penamaan tidak selalu konsisten. Artikel ini berfokus pada hanya satu Cisco switching dan routing berjalan lini produk Cisco IOS. 
  • VLAN ID - ID VLAN adalah nilai unik yang diberikan untuk setiap VLAN pada perangkat tunggal. Dengan Cisco routing atau menonaktifkan perangkat menjalankan IOS, kisaran adalah 1-4096. Ketika VLAN didefinisikan, sintaks "vlan x," di mana x adalah jumlah pengguna ingin menetapkan ke VLAN ID biasanya digunakan. VLAN 1 merupakan VLAN dicadangkan sebagai administrasi. Jika VLAN teknologi akan diaktifkan, semua port adalah anggota dari VLAN 1 secara default.
  • VLAN Nama - Nama VLAN adalah nama berbasis teks yang digunakan untuk mengidentifikasi VLAN, mungkin untuk membantu staf teknis dalam memahami fungsinya. String yang akan digunakan dapat antara 1 dan 32 karakter panjangnya.
  • Private VLAN - Tentukan apakah VLAN adalah menjadi VLAN swasta di definisi VLAN dan apa VLAN lainnya mungkin terkait dengan itu di bagian definisi. Ketika VLAN Cisco adalah vlan dikonfigurasi sebagai pribadi, ini berarti bahwa port yang menjadi anggota VLAN tidak dapat berkomunikasi langsung satu sama lain secara default. Biasanya, semua port yang anggota VLAN dapat berkomunikasi langsung satu sama lain hanya karena mereka akan dapat jika mereka adalah anggota jaringan standar segmen. VLAN swasta diciptakan untuk meningkatkan keamanan pada jaringan di mana host hidup berdampingan pada jaringan tidak dapat atau tidak harus percaya satu sama lain. Ini adalah praktek umum untuk digunakan pada web atau peternakan di lain lingkungan berisiko tinggi di mana komunikasi antara host pada sub-net yang sama tidak diperlukan. Pengguna harus memeriksa dokumentasi Cisco jika dia / dia memiliki pertanyaan tentang cara mengkonfigurasi dan menggunakan VLAN swasta.
  • VLAN mode - di Cisco IOS, hanya ada dua mode antarmuka dapat beroperasi, "akses mode" dan mode Akses untuk perangkat akhir atau perangkat yang tidak akan memerlukan beberapa VLAN "modus bagasi.". Batang modus digunakan untuk melewati beberapa VLAN ke perangkat jaringan lain atau untuk perangkat akhir yang harus memiliki keanggotaan untuk VLAN sekaligus. Jika bertanya-tanya apa modus untuk menggunakan, menggunakan "mode akses."


Cara kerja VLAN

        VLAN dapat membagi sebuah segment LAN menjadi beberapa broadcast domain, karena VLAN membagi segment LAN menggunakan koneksi logical, tiap workstation tidak harus diletakan pada lokasi yang sama dan dapat ditempatkan sebara terpisah. Misalnya pada lantai yang berbeda pada suatu gedung. Komunikasi antara VLAN tersebut harus melalui router atau switch layer3 yang mampu meneruskan paket data dari suatu VLAN ke VLAN lainya. Koneksi fisik dari VLAN dapat dilihat pada Gambar 3.16
         Menurut IEEE standard 802.1Q, Virtual LANs menawarkan sebuah metode untuk membagi satu fisik network ke banyak broadcast domains. dalam network besar, broadcast domain ini biasanya sama dengan batas IP subnet, yang masing-masing subnet mempunyai satu VLAN. Untuk mengenali traffic dari VLAN yang berbeda, 802.1Q standard yang mendefinisikan sebuah metode yang disebut VLAN TAGGING. dengan tagging, switches memasukkan 4-bit VLAN tag ke dalam header dari masing-masing frame. sebuah tag mengandung 12-bit. VLAN ID. Pengenal frame anggota VLAN. 

Berikut beberapa alasan untuk memisahkan beberapa komputer pada VLAN yang berbeda : 

1. Agar design jaringan yang lebih flexible, pengelompokan user tidak berdasarkan lokasi fisik tapi bisa dilakukan dengan berdasarkan kesamaan departemen/ divisi/ pekerjaan. 

2. Untuk melakukan segmentasi LAN menjadi LAN-LAN yang lebih kecil sehingga mengurangi traffic jaringan. 

3. Untuk mengurangi beban kerja STP 

4. Untuk alasan keamanan yang lebih baik dengan memisahkan user-user yang bekerja menggunakan data-data yang sensitif pada 1 VLAN yang terpisah 

5. Untuk memisahkan trafik IP Phone dengan trafik PC yang terhubung dengan phone. 

      VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC addresses dsb. Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu VLAN (tagging) di simpan dalam suatu database (tabel), jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port yang digunakan oleh VLAN. Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch/bridge yang manageable atau yang bisa di atur. Switch/bridge inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch/bridge memiliki informasi yang sama. Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya. atau dapat pula digunakan suatu software pengalamatan (bridging software) yang berfungsi mencatat/menandai suatu VLAN beserta workstation yang didalamnya.untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan router. 

Pertemuan 8 : Switch Layer 2 dan 3

Layer 2 Switch adalah sebuah pengembangan dari HUB. Perbedaannya dengan HUB adalah Layer 2 Switch memiliki lebih dari satu collusion domainCollusion domainpada Layer 2 Switch tergantung pada jumlah port yang dimiliki. Semakin banyak port yang dimiliki, semakin banyak pula collusion domain-nya. Sebagai contoh jika kita memiliki lima port, maka lima orang dapat mengirim dan menerima pada waktu yang bersamaan. oleh karena itu pada dasarnya Layer 2 Switch sudah mengaplikasikan sistemfull duplex.
Secara simbolis Layer 2 switch dapat digambarkan seperti gambar yang ditunjukkan oleh Gambar 1.
Gambar 1 Simbol dari layer 2 switch
           Switch layer-2 beroperasi pada layer data-link model OSI dan berdsarkan terknologi bridging. Switch tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan pada alamat MAC. Switch layer-2 dapat digunakan untuk memecah jaringan yang sedang berjalan ke dalam collision domain yang lebih kecil untuk meningkatkan unjuk kerja.
Layer 2 switch sering dipasang di perusahaan itu untuk konektivitas berkecepatan tinggi antara stasiun akhir pada lapisan data link.Layer 3 switch adalah fenomena yang relatif baru, dipopulerkan oleh (antara lain) pers perdagangan. Artikel ini rincian beberapa isu dalam evolusi Layer 2 dan Layer 3 switch. Kami berhipotesis bahwa teknologi itu evolusi dan memiliki asal-usul produk sebelumnya.
Layer 2 Switch menjembatani teknologi telah ada sejak 1980-an (dan bahkan mungkin sebelumnya). Menjembatani melibatkan segmentasi jaringan area lokal (LAN) di tingkat 2 Layer. Sebuah jembatan multiport biasanya belajar tentang Media Access Control (MAC) alamat pada setiap pelabuhan dan transparan melewati frame MAC ditakdirkan untuk port tersebut. Jembatan ini juga memastikan bahwa frame ditakdirkan untuk alamat MAC yang terletak pada port yang sama sebagai stasiun asal tidak diteruskan ke port lain. Untuk kepentingan diskusi ini, kami mempertimbangkan hanya LAN Ethernet.
Layer 2 switch efektif menyediakan fungsi yang sama. Mereka mirip dengan multiport jembatan di bahwa mereka belajar dan frame maju pada port masing-masing. Perbedaan utama adalah keterlibatan perangkat keras yang memastikan bahwa beberapa switching path di dalam switch dapat aktif pada waktu yang sama.Sebagai contoh, perhatikan Gambar 1, dengan rincian switch empat-port dengan stasiun A pada port 1, B pada port 2, C pada port 3 dan D pada port 4. Asumsikan bahwa A keinginan untuk berkomunikasi dengan B, dan C keinginan untuk berkomunikasi dengan D. Di sebuah jembatan CPU tunggal, penerusan ini biasanya akan dilakukan di perangkat lunak, di mana CPU akan mengambil frame dari masing-masing port berurutan dan ke depan mereka untuk sesuai output port. Proses ini sangat efisien dalam skenario seperti yang ditunjukkan sebelumnya, di mana lalu lintas antara A dan B tidak ada hubungannya dengan lalu lintas antara C dan D.

Layer 3 Switch
Jika pada Layer 2 Switch kita memerlukan bantuan router external untuk melakukan inter-vlan routing. Pada Layer 3 Switch, router tersebut sudah terintegrasi pada switch tersebut. Sehingga proses akan semakin lebih cepat jika dibandingkan dengan Layer 2 Switch. Secara simbolis Layer 3 switch dapat digambarkan seperti gambar yang ditunjukkan oleh Gambar 2.
Gambar 2 Simbol dari layer 3 switch


        Switch layer-3 beroperasi pada layer-3 dari model OSI dasar teknologi routing. Switch tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan alamat jaringan. Switch-switch ini dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan yang berbeda di dalam suatu internetwork. switch layer-3 kadang-kadang di sebut Switch routing atau switch multilayer.

      Layer 3 switching adalah istilah yang relatif baru, yang telah diperpanjang oleh berbagai vendor untuk menggambarkan produk mereka. Misalnya, satu sekolah menggunakan istilah ini untuk menggambarkan cepat IP routing melalui perangkat keras, sedangkan sekolah lain menggunakannya untuk menggambarkan Multi Protokol Over ATM (MPOA). Untuk tujuan diskusi ini, Layer 3 switch supercepat kekalahan-ers yang Layer 3 forwarding di hardware. Pada artikel ini, kami terutama akan membahas Layer 3 switching dalam konteks IP routing cepat, dengan diskusi singkat tentang daerah lain aplikasi.

Pertemuan 7 : Rancangan Jaringan Komputer 4 Gedung terdiri dari 4 Lantai masing - masing 4 Ruangan dengan 40 Host

Pertemuan 6 : Rancangan Jaringan Komputer 4 Lantai masing - masing 4 Ruangan dengan 40 Host

Wednesday, March 28, 2012

Pertemuan 5 : Rancangan Jaringan Komputer 3 Ruangan masing - masing 20 Host



Pada gambar rancangan jaringan komputer di atas, dengan host sebanyak 20 PC di masing – masing 3 ruangan. Dalam rancangan tersebut menggunakan 1 buah Router dan 3 buah Switch dengan range IP Address sebagai berikut :
IP Public : 10.1.1.5
IP Local : 192.168.1.0 (IP Address yangdapat diambil dari kelas C )
Dengan host tiap ruangan = 20 PC, maka perhitungan subnetting kelas C yaitu :
h = banyaknya biner 0 pada oktet terakhir netmask
n = banyaknya biner 1 pada oktet terakhir netmask
            2 h – 2   >= 20
            2 h          >= 20 + 2
            2 h         >= 22
            2 5         >= 22
            32          >= 22          
h = 5 dan  n = 3 sehingga netmask IP Local yaitu :
Biner   = 11111111.11111111.11111111.11100000
Desimal = 255.255.255.224
Prefix = /27 (karena normalnya biner 1 di kelas C = 24, maka dalam subnetting biner 1 = 24 + n = 24 + 3 = 27)
Segmen jaringan yang dapat digunakan dengan IP Local 192.168.1.0/27 yaitu :
n = 3, sehingga jaringan yang terbentuk sebanyak :
              2 n = 2 3 = 8 buah segmen jaringan

Sedangkan host yang dapat digunakan dengan IP tersebut adalah :
h = 5, sehingga host / PC yang dapat terhubung dalam 1 segmen jaringan adalah :
              2 h – 2 = 2 5 – 2 = 32 – 2 = 30 host

Sehingga range IP Address yang didapatkan adalah :
1.      192.168.1.0     -  192.168.1.31
2.      192.168.1.32   -  192.168.1.63
3.      192.168.1.64   -  192.168.1.95
4.      192.168.1.96   -  192.168.1.127
5.      192.168.1.128 -  192.168.1.159
6.      192.168.1.160 -  192.168.1.191
7.      192.168.1.192 -  192.168.1.223
8.      192.168.1.224 -  192.168.1.255

Namun karena ruangan dalam rancangan jaringan hanya 3 ruangan sehingga hanya diperlukan 3 segmen jaringan, dalam hal ini diambil range IP Address dari segmen 1 , 2 dan 3. Dengan range IP Address pada tiap ruangan adalah :
·         Ruangan 1 = segmen jaringan 1 dengan IP Local : 192.168.1.0/27
IP Address untuk Ethernet1/NIC1 sebagai default gateway pada Router = 192.168.1.1
IP Address untuk host/PC sebanyak 20 host = 192.168.1.2 – 192.168.1.21
·         Ruangan 2 = segmen jaringan 2 dengan IP Local : 192.168.1.32/27
IP Address untuk Ethernet1/NIC1 sebagai default gateway pada Router = 192.168.1.33
IP Address untuk host/PC sebanyak 20 host = 192.168.1.34 – 192.168.1.53
·         Ruangan 3 = segmen jaringan 3 dengan IP Local : 192.168.1.64/27
IP Address untuk Ethernet1/NIC1 sebagai default gateway pada Router = 192.168.1.65
IP Address untuk host/PC sebanyak 20 host = 192.168.1.66 – 192.168.1.85