Wednesday, March 28, 2012

Pertemuan 2 : Kategori Kabel UTP


Kabel Twisted Pair

 

Twisted pair cable atau kabel pasangan berpilin terdiri dari dua buah konduktor yang digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel Unshielded twisted-pair (UTP) dan crosstalk yang terjadi di antara kabel yang berdekatan. Kabel twisted-pair terdiri atas dua pasang kawat yang terpilin. Twisted-pair lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel terplintir atau kusut. Keunggulan dari kabel twisted-pair adalah dampaknya terhadap jaringan secara keseluruhan : apabila sebagian kabel twisted-pair rusak, tidak seluruh jaringan terhenti, sebagaimana yang mungkin terjadi pada coaxial. Kabel twisted-pair terbagi atas dua yaitu:

a.    Shielded Twisted -Pair (STP)


Shielded Twisted Pair (STP)
Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pasang kabel (empat kabel) yang setiap pasang dipilin. Kabel STP lebih tahan terhadap gangguan yang disebabkan posisi kabel yang tertekuk. Pada kabel STP attenuasi akan meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan crosstalk dan sinyal noise.
Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel. Kabel STP yang peruntukan bagi instalasi jaringan ethernet, memiliki resistansi atas interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik kabel. Kabel Shielded Twister-Pair nyaris memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan kabel UTP. Satu hal keunggulan STP adalah jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal, sayangnya STP sedikit lebih mahal dibandingkan UTP.
Tidak seperti kabel coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukan bagian dari sirkuit data, karena itu perlu diground pada setiap ujungnya. Pada prakteknya, melakukan ground STP memerlukan kejelian. Jika terjadi ketidaktepatan, dapat menjadi sumber masalah karena bisa menyebabkan pelindung bekerja sebagai layaknya sebuah antenna; menghisap sinyal-sinyal elektrik dari kawat-kawat dan sumber-sumber elektris lain disekitarnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh sebagaimana media-media lain (seperti kabel coaxial) tanpa bantuan device penguat (repeater).
  1. Kecepatan dan keluaran : 10-100 Mbps
  2. Biaya rata-rata per node : sedikit mahal dibandingkan UTP dan coaxial
  3. Media dan ukuran konektor : medium
  4. Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).

b.    Unshielded Twisted-Pair

Kabel UTP merupakan media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan antara computer satu dengan berbagai komponen komputer jaringan lainnya (komputer, hub, switch, router). Secara fisik, kabel UTP memiliki 4 pasang (8 buah) kabel yang dibungkus oleh jaket dengan bahan karet. Setiap pasang terdiri dari satu kabel dengan warna penuh dan satu kabel strip putih dari corak warna yang sama. Kedua kabel dililitkan bersama. Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (unshilded). Kabel UTP mudah dipasang, ukurannya kecil, dan harganya lebih murah dibandingkan jenis media lainnya. Kabel UTP sangat rentan dengan efek interferensi elektris yang berasal dari media di sekelilingnya.
Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat medium. Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini semata-mata mengandalkan efek konselasi yang diproduksi oleh pasangan-pasangan kawat, untuk membatasi degradasi sinyal. Seperti halnya STP, kabel UTP juga harus mengikuti rule yang benar terhadap beberapa banyak tekukan yang diizinkan perkaki kabel. UTP digunakan sebagai media networking dengan impedansi 100 Ohm. Hal ini berbeda dengan tipe pengkabelan twister-pair lainnya seperti pengkabelan untuk telepon. Karena UTP memiliki diameter eksternal 0,43 cm, ini menjadikannya mudah saat instalasi. UTP juga mensuport arsitektur-arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat popular.

Keunggulan dan Kekurangan Kabel UTP
Kabel UTP memiliki banyak keunggulan. Selain mudah dipasang, ukurannya kecil, juga harganya lebih murah dibanding media lain. Kekurangan kabel UTP adalah rentang terhadap efek interferensi elektris yang berasal dari media atau perangkat-perangkat di sekelilingnya. Meski begitu, pada prakteknya para administrator jaringan banyak menggunakan kabel ini sebagai media yang efektif dan cukup diandalkan.
  
Warna dari 4 pasang kabel yang dipilin – pilin tersebut yaitu :
1.      Biru dan Putih Biru
2.      Oren dan Putih Oren
3.      Hijau dan Putih Hijau
4.      Coklat dan Putih Coklat

 Pasangan yang ditujukan untuk Ethernet 10 dan 100 Mbit adalah pasangan 2 dan 3 (Orange dan Hijau). Dua pasangan yang lain, Coklat dan Biru, dapat digunakan untuk jaringan Ethernet kedua atau untuk sambungan telepon. Sedangkan dalam Gigabit Ethernet, keempat pasangan ini digunakan.

Kabel UTP dapat dibedakan dalam beberapa kategori yaitu :
a.    Category 1
Kabel kategori 1 adalah kabel yang untuk komunikasi suara atau pesawat telepon. Kabel ini memiliki frekuensi kerja <1MHz. Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar.
b.    Category 2
Kabel kategori ini digunakan pada sistem twisted pair Arcnet dan Apple LocalTalk. Kabel ini berfrekuensi kerja >4 Mhz dan kecepatan hingga 4 Mbps. Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan kabel kategori 2 ini.

c.    Category 3
Kabel kategori 3 adalah kabel standar yang digunakan dalam industri telekomunikasi dengan frekuensi kerja >16MHz dan kecepatan sampai 10 Mbps. Selama beberapa tahun belakangan tipe kabel ini masih digunakan secara luas di seluruh industri telekomunikasi seperti Ethernet 10 Base-T, 100 Base-T4 $Mbps UTP Token Ring, dan sistem telepon digital. Kabel tipe ini bisa membawa data dengan kecepatan lebih dari 10Mbps. Untuk kepentingan transfer data dalam sirkuit audio atau transfer data kecepatan rendah biasanya cukup digunakan tipe kabel CAT3.
d.    Category 4
Kabel dengan kategori ini memiliki frekuensi kerja >20 Mhz dan digunakan khusus di 16 Mbps Token Ring LAN.
e.    Category 5
Kabel kategori 5 dipilih menjadi standar kabel UTP semenjak pertama kali kabel UTP populer dan digunakan untuk aplikasi komunikasi jaringan/data 100 Mbps. Kabel CAT5 biasanya terdiri dari empat pasang kabel. Kabel ini diperuntukkan bagi aplikasi data hingga 100MHz. Tapi, meski kabel data UTP umumnya dinamakan “kabel CAT5, Jangan keliru antara CAT5 dengan CAT5E. Kabel CAT5 sangat identik dengan kabel CAT5E kecuali bahwa kabel CAT5E memiliki standar keseragaman dan kerapatan lilitan pasangan kabel yang lebih tinggi.
f.     Category 5E (Enhanced)
Kabel kategori ini juga merupakan kabel kategori 5 yang disiapkan untuk melayani data berukuran gigabit. Kabel kategori ini adalah standar industri baru untuk instalasi kabel data UTP. Kabel ini biasanya juga terdiri dari empat pasang kabel. Rating bandwidth kabel CAT5E adalah 100Mbps, namun bandwith maksimalnya bisa mencapai 1000Mbps jika diinstall dengan standar kualitas yang ketat. Saat ini CAT5E adalah standar baru untuk semua konstruksi kabel UTP. Oleh karenanya saat ini kabel CAT5E sudah tersedia secara luas dengan kualitas yang lebih tinggi daripada CAT5 dengan harga dasar yang hampir sama seperti CAT5. Bahkan beberapa perusahaan sudah menghentikan penggunaan kabel CAT5 dalam instalasi jaringan mereka.
  
g.    Category 6

Kategori 6 (CAT6) adalah kabel transmisi data untuk jaringan komputer 10BASE-T/100BASE-TX dan 1000BASE-T/1000BASE-TX (Gigabit Ethernet). Yang mempunyai 8 kabel dan dipelintir bersama membentuk 4 pasangan. Tingkat putaran dari masing-masing pasangan berada pada interval yang berbeda di seluruh pasangan warna kabel untuk mengurangi kebisingan kabel dikenal sebagai crosstalk. Kategori 6 (CAT6) menambahkan spesifikasi yang lebih ketat untuk crosstalk dari CAT5E dan kompatibel dengan sistem CAT5/CAT5e.
Struktur kabel CAT6 sedikit berbeda. Konduktor menggunakan satu inti padat tembaga, seperti yang biasa digunakan untuk instalasi kabel, keuntungan utama ini menjadi nilai tersendiri, ini menjadi pengurangan proses produksi kabel ini dan tersedia dengan harga lebih murah daripada proses kabel katetori sebelumnya.
Panjang maksimum kabel CAT6 adalah 100 meter bila digunakan untuk 10/100/1000baseT dan 37 meter bila digunakan untuk 10GbaseT. Hal ini berlaku untuk kabel UTP saja. Kabel FTP CAT6 bila gunakan untuk10GbaseT mampu sampai 100m. Untuk instalasi yang membutuhkan perlindungan mekanis, pelindung lapis baja pada kabel CAT6 (atau CAT6 GSWB Cable) dianjurkan. Hal ini biasanya tersedia perangkat eksternal sehingga cocok untuk mengubur ke dalam tanah.
CAT6 kabel sangat banyak digunakan, dari jaringan apapun, ke sistem hiburan mereka yang banyak tersedia di array yang luas dari warna selubung luar dan jenis material. Kondom warna murni kosmetik, dan tidak mempengaruhi kabel dengan cara apapun. Memiliki berbagai macam warna untuk memilih dari memungkinkan Anda untuk menggunakan warna dengan mudah mengidentifikasi kabel Anda sesuai untuk digunakan.


h.   Category 7

Kabel kategori 7  (ISO / IEC 11801 : 2002 kategori F 7/class), adalah standar kabel untuk Ethernet dan teknologi interkoneksi lainnya yang dapat dibuat untuk kompatibel dengan Cat 5 dan Cat 6 kabel Ethernet. Fitur Cat 7 bahkan lebih ketat spesifikasinya untuk crosstalk dan kebisingan sistem dari Cat 6. Untuk mencapai hal ini, telah ditambahkan pembungkus untuk pasangan kawat dan kabel individu secara keseluruhan. Selain pembungkus dari aluminium foil, yang mengelilingi pasangan kabel dan jumlah putaran per inci menyebabkan pembungkus terlindungi dari crosstalk. Kategori 7 diakui untuk semua negara anggota organisasi ISO.
Kabel UTP Cat 7  telah diciptakan untuk memungkinkan 10 Gigabit Ethernet lebih dari 100 m dari tembaga kabel (juga, 10 Gb / s Ethernet sekarang biasanya berjalan di Cat 6a ). Kabel berisi empat pasang kabel tembaga berpilin, seperti standar sebelumnya. Cat 7 menggunakan 8P8C yang kompatibel dengan GG45 konektor listrik yang menggabungkan standar 8P8C atau dengan TERA konektor. Ketika dikombinasikan dengan GG45 atau TERA konektor, Cat 7 kabel dinilai untuk frekuensi transmisi sampai dengan 600 MHz .
Pada November 2010 [update] , semua produsen peralatan aktif telah memilih untuk mendukung 8P8C untuk produk 10 Gigabit Ethernet mereka pada tembaga, dan bukan GG45 atau TERA yang berfungsi pada kategori 6a. karena kurangnya dukungan unutk konektor 8P8C, kategori 7 tidak diakui dalam TIA/EIA-568.

i.     Category 7a
Kategori 7a (atau Augmented Kategori 7) didefinisikan pada frekuensi hingga 1000 MHz, cocok untuk beberapa aplikasi termasuk CATV (862 MHz). Hasil simulasi menunjukkan bahwa 40 Gigabit Ethernet mungkin di 50 meter dan 100 Gigabit Ethernet di 15 meter. Pada tahun 2007, para peneliti di Pennsylvania State University meramalkan bahwa baik 32 nm atau 22 nm akan memungkinkan sirkuit untuk 100 Gigabit Ethernet di 100 meter.
Namun, penelitian serupa di masa lalu telah menunjukkan bahwa Cat5e dapat mendukung 10 Gb / s, jadi ini harus dibaca dengan hati-hati. Selanjutnya, IEEE tidak termasuk Cat7a selama 40 Gb / s atau 100 Gb / s dalam standar 802.3ba diratifikasi pada bulan Juni 2010. Mungkin di masa depan, namun sama sekali tidak ada jaminan bahwa aplikasi tersebut akan pernah ada.
Cat7a saat ini dalam standar ISO untuk kinerja saluran dalam Amandemen 1, kinerja baru-baru komponen telah diratifikasi dalam Amandemen 2. Nama-nama formal ISO 11801 Amandemen 1 (2008) dan ISO 11801 Amandemen 2 (2010). Kategori 7a tidak dikenal dalam TIA/EIA-568.
Ada dua standar pemasangan kabel UTP yang dikeluarkan EIA/TIA (Electronic Industry Association/Telecommunication Industry Association) yaitu:
1.      T568A disebut juga “EIA”.
-        Putih / Hijau               RD+ (data terima+)
-        Hijau                           RD- (data terima-)
-        Putih / Orange           TD+ (data kirim +)
-        Biru                             NC (tidak dipakai)
-        Putih / Biru                 NC (tidak dipakai)
-        Orange                        TD-(data kirim-)
-        Putih / Coklat                         NC (tidak dipakai)
-        Coklat                          NC (Tidak dipakai)

2.      T568B disebut juga “AT & T” dan “258A”.
-         Putih/Orange             RD+ (data terima+)
-         Orange                        RD-  (data terima-)
-         Putih / Hijau   TD+ (data kirim +)
-         Biru                 NC   (tidak dipakai)
-         Putih / Biru     NC (tidak dipakai)
-         Hijau               TD-(data kirim-)
-         Putih/Coklat   NC (tidak dipakai)
-         Coklat              NC (Tidak dipakai)

Ujung kabel UTP dibuat dengan menghubungkan kabel UTP dengan sebuah konektor. Konektor/steker UTP seringkali disebut sebagai “RJ-45 (RJ = Register Jack). Konektor RJ45 adalah konektor 8 pin yang biasa dipergunakan dalam instalasi jaringan kecil (LAN) dimana kabel yang digunakan adalah kabel twisted pair tipe UTP. Konektor ini berfungsi untuk menghubungkan kabel UTP dengan NIC/Ethernet yang mana kini port yang dipergunakan kebanyakan adalah port RJ45.
Harga konektor yang cukup murah, dan pemasangan yang mudah membuat konektor ini populer di kalangan pengguna jaringan berskala kecil atau LAN. Ciri-ciri yang mendasar dari konektor ini adalah warna konektor yang bening dan terdapat 8 pin tembaga di ujung konektor ini sebagai pin-pin yang akan menghubungkan NIC dengan UTP. Cara pemasangannya cukup mudah, yakni dengan meng-crimping dengan tang crimping konektor RJ45, namun apabila terjadi kesalahan dalam pengkrimpingan, mau tak mau konektor ini harus diganti karena penggunaannya hanya untuk sekali pakai.



Dalam pemasangan kabel UTP pada jaringan lokal terdapat dua jenis      pemasangan yaitu :
A. Straight Through Cable (Kabel Lurus)
Jenis ini biasanya digunakan untuk menghubungkan beberapa unit komputer yang berbeda jenis seperti melalui perantara Hub/Switch yang berfungsi sebagai konsentrator maupun repeater. Pada jenis ini masing-masing ujung kabel harus menggunakan standar yang sama, jika pada ujung satu menggunakan standar T-568A maka ujung yang satu lagi menggunakan standar T-568A, sebaliknya jika pada ujung satu menggunakan standar T-568B maka ujung yang satu lagi juga menggunakan standar T-568B .
Penggunaan kabel UTP model straight through pada jaringan lokal biasanya akan membentuk topologi star (bintang) atau tree (pohon) dengan Hub/Switch sebagai pusatnya. Penggunaan Switch harus sesuai dengan kecepatan Ethernet Card yang digunakan masing-masing komputer. Perbedaan kecepatan pada NIC dan Switch akan menyebabkan kedua perangkat tidak dapat saling berkomunikasi secara maksimal.


B.  Cross Over Cable (Kabel Silang)
Berbeda dengan kabel staight, kabel cross over ini digunakan untuk komunikasi antar komponen komputer yang sejenis contohnya dari komputer ke komputer, dari komputer ke router, dari switch ke switch dsb. Dapat digunakan untuk mengcascade Hub jika perlu, meskipun jenis Hub baru bisa dicascade dengan kabel lurus. Kabel jenis ini pada ujung-ujungnya mengunakan standar warna yang berbeda, jika ujung satu menggunakan standar T-568A maka ujung satunya lagi T-568B, sebaliknya jika ujung satu menggunakan standar T-568B dan ujung satunya lagi T-568A.

2 comments:

  1. Thx infonya Bu, tapi saya ada pertanyaan nih... Kalau kabel UTP Cat5e sperti merk belden atau bluelink ( isi 8 ) bisa tidak saya pakai 2 pair buat kabel telepon rumahan ? ( untuk 2 nomer telkom yang akan saya cabang/paralel ke kamar ) jaraknya kira2 = 30 meter an.
    thx

    ReplyDelete