Wednesday, July 13, 2011

Media Transmisi Kabel (Wireline)

Media transmisi merupakan alat penyampai informasi dari sumber informasi (komunikator) ke penerima informasi (komunikan), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data.

Kegunaan Media Transmisi
Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.

Karakteristik Media Transmisi
Karakteristik media transmisi ini bergantung pada:
  1. Jenis alat elektronika
  2. Data yang digunakan oleh alat elektronika tersebut
  3. Tingkat keefektifan dalam pengiriman data
  4. Ukuran data yang dikirimkan

Berdasarkan bentuknya, media transmisi terutama transmisi jaringan terbagi menjadi 2 jenis, yaitu media transmisi jaringan fisik  dan media transmisi jaringan non fisik.
Media transmisi jaringan fisik disebut juga media yang guided, karena penyampaian informasi dapat diarahkan sesuai keinginan serta media ini dapat dilihat dan diraba keberadaannya. Dalam hal ini media yang digunakan adalah kabel (wireline). Sedangkan media transmisi jaringan non fisik disebut juga media unguided, karena tidak dapat diarahkan, dilihat, dan juga diraba keberadaannya karena media yang digunakan adalah udara yang memanfaatkan gelombang radio atau gelombang lainnnya, bukan menggunakan kabel sehingga disebut juga tanpa kabel (wireless).

Guided Media (Media Terpandu)
 
Media transmisi yang terpandu maksudnya adalah media yang mampu mentransmisikan besaran-besaran fisik lewat materialnya. Contoh: kabel twisted-pair, kabel coaxial dan serat optik.

1. Twisted Pair

Twisted pair cable atau kabel pasangan berpilin terdiri dari dua buah konduktor yang digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel Unshielded twisted-pair (UTP) dan crosstalk yang terjadi di antara kabel yang berdekatan. Kabel twisted-pair terdiri atas dua pasang kawat yang terpilin. Twisted-pair lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel terplintir atau kusut. Keunggulan dari kabel twisted-pair adalah dampaknya terhadap jaringan secara keseluruhan : apabila sebagian kabel twisted-pair rusak, tidak seluruh jaringan terhenti, sebagaimana yang mungkin terjadi pada coaxial. Kabel twisted-pair terbagi atas dua yaitu:

a.    Shielded Twisted -Pair (STP)

Shielded Twisted Pair (STP)
Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pasang kabel (empat kabel) yang setiap pasang dipilin. Kabel STP lebih tahan terhadap gangguan yang disebabkan posisi kabel yang tertekuk. Pada kabel STP attenuasi akan meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan crosstalk dan sinyal noise.
 Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel. Kabel STP yang peruntukan bagi instalasi jaringan ethernet, memiliki resistansi atas interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik kabel. Kabel Shielded Twister-Pair nyaris memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan kabel UTP. Satu hal keunggulan STP adalah jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal, sayangnya STP sedikit lebih mahal dibandingkan UTP.
Tidak seperti kabel coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukan bagian dari sirkuit data, karena itu perlu diground pada setiap ujungnya. Pada prakteknya, melakukan ground STP memerlukan kejelian. Jika terjadi ketidaktepatan, dapat menjadi sumber masalah karena bisa menyebabkan pelindung bekerja sebagai layaknya sebuah antenna; menghisap sinyal-sinyal elektrik dari kawat-kawat dan sumber-sumber elektris lain disekitarnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh sebagaimana media-media lain (seperti kabel coaxial) tanpa bantuan device penguat (repeater).
  1. Kecepatan dan keluaran : 10-100 Mbps
  2. Biaya rata-rata per node : sedikit mahal dibandingkan UTP dan coaxial
  3. Media dan ukuran konektor : medium
  4. Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).

b.    Unshielded Twisted-Pair

Kabel UTP merupakan media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan antara computer satu dengan berbagai komponen komputer jaringan lainnya (komputer, hub, switch, router). Secara fisik, kabel UTP memiliki 4 pasang (8 buah) kabel yang dibungkus oleh jaket dengan bahan karet. Setiap pasang terdiri dari satu kabel dengan warna penuh dan satu kabel strip putih dari corak warna yang sama. Kedua kabel dililitkan bersama. Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (unshilded). Kabel UTP mudah dipasang, ukurannya kecil, dan harganya lebih murah dibandingkan jenis media lainnya. Kabel UTP sangat rentan dengan efek interferensi elektris yang berasal dari media di sekelilingnya.
Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat medium. Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini semata-mata mengandalkan efek konselasi yang diproduksi oleh pasangan-pasangan kawat, untuk membatasi degradasi sinyal. Seperti halnya STP, kabel UTP juga harus mengikuti rule yang benar terhadap beberapa banyak tekukan yang diizinkan perkaki kabel. UTP digunakan sebagai media networking dengan impedansi 100 Ohm. Hal ini berbeda dengan tipe pengkabelan twister-pair lainnya seperti pengkabelan untuk telepon. Karena UTP memiliki diameter eksternal 0,43 cm, ini menjadikannya mudah saat instalasi. UTP juga mensuport arsitektur-arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat popular.

Keunggulan dan Kekurangan Kabel UTP
Kabel UTP memiliki banyak keunggulan. Selain mudah dipasang, ukurannya kecil, juga harganya lebih murah dibanding media lain. Kekurangan kabel UTP adalah rentang terhadap efek interferensi elektris yang berasal dari media atau perangkat-perangkat di sekelilingnya. Meski begitu, pada prakteknya para administrator jaringan banyak menggunakan kabel ini sebagai media yang efektif dan cukup diandalkan.

Warna dari 4 pasang kabel yang dipilin – pilin tersebut yaitu :
1.      Biru dan Putih Biru
2.      Oren dan Putih Oren
3.      Hijau dan Putih Hijau
4.      Coklat dan Putih Coklat
           Pasangan yang ditujukan untuk Ethernet 10 dan 100 Mbit adalah pasangan 2 dan 3 (Orange dan Hijau). Dua pasangan yang lain, Coklat dan Biru, dapat digunakan untuk jaringan Ethernet kedua atau untuk sambungan telepon. Sedangkan dalam Gigabit Ethernet, keempat pasangan ini digunakan.  

Kabel UTP dapat dibedakan dalam beberapa kategori yaitu :
a.    Category 1
Kabel kategori 1 adalah kabel yang untuk komunikasi suara atau pesawat telepon. Kabel ini memiliki frekuensi kerja <1MHz. Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar.
b.    Category 2
Kabel kategori ini digunakan pada sistem twisted pair Arcnet dan Apple LocalTalk. Kabel ini berfrekuensi kerja >4 Mhz dan kecepatan hingga 4 Mbps. Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan kabel kategori 2 ini.
c.    Category 3
Kabel kategori 3 adalah kabel standar yang digunakan dalam industri telekomunikasi dengan frekuensi kerja >16MHz dan kecepatan sampai 10 Mbps. Selama beberapa tahun belakangan tipe kabel ini masih digunakan secara luas di seluruh industri telekomunikasi seperti Ethernet 10 Base-T, 100 Base-T4 $Mbps UTP Token Ring, dan sistem telepon digital. Kabel tipe ini bisa membawa data dengan kecepatan lebih dari 10Mbps. Untuk kepentingan transfer data dalam sirkuit audio atau transfer data kecepatan rendah biasanya cukup digunakan tipe kabel CAT3.
d.    Category 4
Kabel dengan kategori ini memiliki frekuensi kerja >20 Mhz dan digunakan khusus di 16 Mbps Token Ring LAN.
e.    Category 5
Kabel kategori 5 dipilih menjadi standar kabel UTP semenjak pertama kali kabel UTP populer dan digunakan untuk aplikasi komunikasi jaringan/data 100 Mbps. Kabel CAT5 biasanya terdiri dari empat pasang kabel. Kabel ini diperuntukkan bagi aplikasi data hingga 100MHz. Tapi, meski kabel data UTP umumnya dinamakan “kabel CAT5, Jangan keliru antara CAT5 dengan CAT5E. Kabel CAT5 sangat identik dengan kabel CAT5E kecuali bahwa kabel CAT5E memiliki standar keseragaman dan kerapatan lilitan pasangan kabel yang lebih tinggi.
f.     Category 5E (Enhanced)
Kabel kategori ini juga merupakan kabel kategori 5 yang disiapkan untuk melayani data berukuran gigabit. Kabel kategori ini adalah standar industri baru untuk instalasi kabel data UTP. Kabel ini biasanya juga terdiri dari empat pasang kabel. Rating bandwidth kabel CAT5E adalah 100Mbps, namun bandwith maksimalnya bisa mencapai 1000Mbps jika diinstall dengan standar kualitas yang ketat. Saat ini CAT5E adalah standar baru untuk semua konstruksi kabel UTP. Oleh karenanya saat ini kabel CAT5E sudah tersedia secara luas dengan kualitas yang lebih tinggi daripada CAT5 dengan harga dasar yang hampir sama seperti CAT5. Bahkan beberapa perusahaan sudah menghentikan penggunaan kabel CAT5 dalam instalasi jaringan mereka.
g.    Category 6
Kategori 6 (CAT6) adalah kabel transmisi data untuk jaringan komputer 10BASE-T/100BASE-TX dan 1000BASE-T/1000BASE-TX (Gigabit Ethernet). Yang mempunyai 8 kabel dan dipelintir bersama membentuk 4 pasangan. Tingkat putaran dari masing-masing pasangan berada pada interval yang berbeda di seluruh pasangan warna kabel untuk mengurangi kebisingan kabel dikenal sebagai crosstalk. Kategori 6 (CAT6) menambahkan spesifikasi yang lebih ketat untuk crosstalk dari CAT5E dan kompatibel dengan sistem CAT5/CAT5e.
Struktur kabel CAT6 sedikit berbeda. Konduktor menggunakan satu inti padat tembaga, seperti yang biasa digunakan untuk instalasi kabel, keuntungan utama ini menjadi nilai tersendiri, ini menjadi pengurangan proses produksi kabel ini dan tersedia dengan harga lebih murah daripada proses kabel katetori sebelumnya.
Panjang maksimum kabel CAT6 adalah 100 meter bila digunakan untuk 10/10/1000baseT dan 37 meter bila digunakan untuk 10GbaseT. Hal ini berlaku untuk kabel UTP saja. Kabel FTP CAT6 bila gunakan untuk10GbaseT mampu sampai 100m. Untuk instalasi yang membutuhkan perlindungan mekanis, pelindung lapis baja pada kabel CAT6 (atau CAT6 GSWB Cable) dianjurkan. Hal ini biasanya tersedia perangkat eksternal sehingga cocok untuk mengubur ke dalam tanah.
CAT6 kabel sangat banyak digunakan, dari jaringan apapun, ke sistem hiburan mereka yang banyak tersedia di array yang luas dari warna selubung luar dan jenis material. Kondom warna murni kosmetik, dan tidak mempengaruhi kabel dengan cara apapun. Memiliki berbagai macam warna untuk memilih dari memungkinkan Anda untuk menggunakan warna dengan mudah mengidentifikasi kabel Anda sesuai untuk digunakan.
h.   Category 7
Kabel kategori 7  (ISO / IEC 11801 : 2002 kategori F 7/class), adalah standar kabel untuk Ethernet dan teknologi interkoneksi lainnya yang dapat dibuat untuk kompatibel dengan Cat 5 dan Cat 6 kabel Ethernet. Fitur Cat 7 bahkan lebih ketat spesifikasinya untuk crosstalk dan kebisingan sistem dari Cat 6. Untuk mencapai hal ini, telah ditambahkan pembungkus untuk pasangan kawat dan kabel individu secara keseluruhan. Selain pembungkus dari aluminium foil, yang mengelilingi pasangan kabel dan jumlah putaran per inci menyebabkan pembungkus terlindungi dari crosstalk. Kategori 7 diakui untuk semua negara anggota organisasi ISO.
Kabel UTP Cat 7  telah diciptakan untuk memungkinkan 10 Gigabit Ethernet lebih dari 100 m dari tembaga kabel (juga, 10 Gb / s Ethernet sekarang biasanya berjalan di Cat 6a ). Kabel berisi empat pasang kabel tembaga berpilin, seperti standar sebelumnya. Cat 7 menggunakan 8P8C yang kompatibel dengan GG45 konektor listrik yang menggabungkan standar 8P8C atau dengan TERA konektor. Ketika dikombinasikan dengan GG45 atau TERA konektor, Cat 7 kabel dinilai untuk frekuensi transmisi sampai dengan 600 MHz .
Pada November 2010 [update] , semua produsen peralatan aktif telah memilih untuk mendukung 8P8C untuk produk 10 Gigabit Ethernet mereka pada tembaga, dan bukan GG45 atau TERA yang berfungsi pada kategori 6a. karena kurangnya dukungan unutk konektor 8P8C, kategori 7 tidak diakui dalam TIA/EIA-568.
 
i.     Category 7a
Kategori 7a (atau Augmented Kategori 7) didefinisikan pada frekuensi hingga 1000 MHz, cocok untuk beberapa aplikasi termasuk CATV (862 MHz). Hasil simulasi menunjukkan bahwa 40 Gigabit Ethernet mungkin di 50 meter dan 100 Gigabit Ethernet di 15 meter. Pada tahun 2007, para peneliti di Pennsylvania State University meramalkan bahwa baik 32 nm atau 22 nm akan memungkinkan sirkuit untuk 100 Gigabit Ethernet di 100 meter.
Namun, penelitian serupa di masa lalu telah menunjukkan bahwa Cat5e dapat mendukung 10 Gb / s, jadi ini harus dibaca dengan hati-hati. Selanjutnya, IEEE tidak termasuk Cat7a selama 40 Gb / s atau 100 Gb / s dalam standar 802.3ba diratifikasi pada bulan Juni 2010. Mungkin di masa depan, namun sama sekali tidak ada jaminan bahwa aplikasi tersebut akan pernah ada.
Cat7a saat ini dalam standar ISO untuk kinerja saluran dalam Amandemen 1, kinerja baru-baru komponen telah diratifikasi dalam Amandemen 2. Nama-nama formal ISO 11801 Amandemen 1 (2008) dan ISO 11801 Amandemen 2 (2010). Kategori 7a tidak dikenal dalam TIA/EIA-568.
Ada dua standar pemasangan kabel UTP yang dikeluarkan EIA/TIA (Electronic Industry Association/Telecommunication Industry Association) yaitu:
1.      T568A disebut juga “EIA”.
 
  • Putih / Hijau     RD+ (data terima+)
  • Hijau                  RD- (data terima-)
  • Putih / Orange  TD+ (data kirim +)
  • Biru                    NC (tidak dipakai)
  • Putih / Biru       NC (tidak dipakai)
  • Orange              TD-(data kirim-)
  • Putih / Coklat   NC (tidak dipakai)
  • Coklat                NC (Tidak dipakai)


 2.      T568B disebut juga “AT & T” dan “258A”.

  • Putih/Orange   RD+ (data terima+)
  • Orange             RD-  (data terima-)
  • Putih / Hijau     TD+ (data kirim +)
  • Biru                    NC   (tidak dipakai)
  • Putih / Biru       NC (tidak dipakai)
  • Hijau                  TD-(data kirim-)
  • Putih/Coklat     NC (tidak dipakai)
  • Coklat                NC (Tidak dipakai)


Ujung kabel UTP dibuat dengan menghubungkan kabel UTP dengan sebuah konektor. Konektor/steker UTP seringkali disebut sebagai “RJ-45 (RJ = Register Jack). Konektor RJ45 adalah konektor 8 pin yang biasa dipergunakan dalam instalasi jaringan kecil (LAN) dimana kabel yang digunakan adalah kabel twisted pair tipe UTP. Konektor ini berfungsi untuk menghubungkan kabel UTP dengan NIC/Ethernet yang mana kini port yang dipergunakan kebanyakan adalah port RJ45.
Harga konektor yang cukup murah, dan pemasangan yang mudah membuat konektor ini populer di kalangan pengguna jaringan berskala kecil atau LAN. Ciri-ciri yang mendasar dari konektor ini adalah warna konektor yang bening dan terdapat 8 pin tembaga di ujung konektor ini sebagai pin-pin yang akan menghubungkan NIC dengan UTP. Cara pemasangannya cukup mudah, yakni dengan meng-crimping dengan tang crimping konektor RJ45, namun apabila terjadi kesalahan dalam pengkrimpingan, mau tak mau konektor ini harus diganti karena penggunaannya hanya untuk sekali pakai.
Dalam pemasangan kabel UTP pada jaringan lokal terdapat dua jenis pemasangan yaitu :

A. Straight Through Cable (Kabel Lurus)
Jenis ini biasanya digunakan untuk menghubungkan beberapa unit komputer yang berbeda jenis seperti melalui perantara Hub/Switch yang berfungsi sebagai konsentrator maupun repeater. Pada jenis ini masing-masing ujung kabel harus menggunakan standar yang sama, jika pada ujung satu menggunakan standar T-568A maka ujung yang satu lagi menggunakan standar T-568A, sebaliknya jika pada ujung satu menggunakan standar T-568B maka ujung yang satu lagi juga menggunakan standar T-568B .
Penggunaan kabel UTP model straight through pada jaringan lokal biasanya akan membentuk topologi star (bintang) atau tree (pohon) dengan Hub/Switch sebagai pusatnya. Penggunaan Switch harus sesuai dengan kecepatan Ethernet Card yang digunakan masing-masing komputer. Perbedaan kecepatan pada NIC dan Switch akan menyebabkan kedua perangkat tidak dapat saling berkomunikasi secara maksimal.

B. Cross Over Cable (Kabel Silang)
Berbeda dengan kabel staight, kabel cross over ini digunakan untuk komunikasi antar komponen komputer yang sejenis contohnya dari komputer ke komputer, dari komputer ke router, dari switch ke switch dsb. Dapat digunakan untuk mengcascade Hub jika perlu, meskipun jenis Hub baru bisa dicascade dengan kabel lurus. Kabel jenis ini pada ujung-ujungnya mengunakan standar warna yang berbeda, jika ujung satu menggunakan standar T-568A maka ujung satunya lagi T-568B, sebaliknya jika ujung satu menggunakan standar T-568B dan ujung satunya lagi T-568A.


2. Kabel Coaxial

Kabel Coaxial dan Konektornya

Terdiri atas dua kabel yang diselubungi oleh dua tingkat isolasi. Tingkat isolasi pertama adalah yang paling dekat dengan kawat konduktor tembaga. Tingkat pertama ini dilindungi oleh serabut konduktor yang menutup bagian atasnya yang melindungi dari pengaruh elektromagnetik. Sedangkan bagian inti yang digunakan untuk transfer data adalah bagian tengahnya yang selanjutnya ditutup atau dilindungi dengan plastik sebagai pelindung akhir untuk menghindari dari goresan kabel.
Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar. Ada 2 jenis yaitu RG-58 (10Base2) dan RG-8 (10Base5 ). Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor. Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah lebih murah dari pada kabel fiber optic dan jarak jangkauannya cukup jauh dari kabel jenis UTP/STP yang menggunakan repeater sebagai penguatnya. Kekurangannya adalah susah pada saat instalasi, baik installasi konektor maupun kabel. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan.
Beberapa jenis kabel Coaxial lebih besar dari pada yang lain. Makin besar kabel, makin besar kapasitas datanya, lebih jauh jarak jangkauannya dan tidak begitu sensitif terhadap interferensi listrik.

Kabel koaksial adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Kabel ini banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar. Ada beberapa jenis kabel koaksial, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).

Keunggulan dan Kekurangan Kabel Coaxial
Keunggulan kabel koaksial adalah dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon, dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah, karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain. Kelemahan kabel koaksial adalah mempunyai redaman yang relatif besar sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater, jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan. sebenarnya tidak ada yang berguna bagi anjing-anjing rumahan.
Kabel coaxial atau popular disebut “coax” terdiri atas konduktor silindris melingkar, yang menggelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif. Untuk LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Diantaranya dapat dijalankan dengan tanpa banyak membutuhkan bantuan repeater sebagai penguat untuk komunikasi jarak jauh diantara node network, dibandingkan kabel STP atau UTP. Repeater juga dapat diikutsertakan untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam jaringan coaxial sehingga dalam instalasi network cukup jauh dapat semakin optimal. Kabel coaxial juga jauh lebih murah dibanding Fiber Optic, coaxial merupakan teknologi yang sudah lama dikenal. Digunakan dalam berbagai tipe komunikasi data sejak bertahun-tahun, baik di jaringan rumah, kampus, maupun perusahaan.
  • Kecepatan dan keluaran: 10 -100 Mbps
  • Biaya rata-rata per node: murah
  • Media dan ukuran konektor: medium
  • Panjang kabel maksimum: 200m (disarankan 180m) untuk thin-coaxial dan 500m untuk thick-coaxial
Saat bekerja dengan kabel, penting bagi kita untuk mempertimbangkan ukurannya; seperti ketebalan, diameter, pertambahan kabel sehingga akan menjadi pertimbangan atas kesulitan saat instalasi dilapangan. Kita juga harus ingat bahwa kabel akan mengalami tarikan-tarikan dan tekukan di dalam pipa. Kabel coaxial datang dalam beragam ukuran. Diameter terbesar diperuntukkan sebagai backbone Ethernet karena secara historis memiliki ketahanan transmisi dan daya tolak interferensi yang lebih besar. Tipe kabel coaxial ini sering disebut dengan thicknet, namun dewasa ini sudah banyak ditinggalkan. Kabel coaxial lebih mahal saat diinstal dibandingkan kabel twisted-pair.

3. Fiber Optic

Kabel Fiber Optic
Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan mode transmisi yang digunakan serat optik terdiri atas Multimode Step Index, Multimode Graded Index, dan Singlemode Step Index. Keuntungan serat optik adalah lebih murah, bentuknya lebih ramping, kapasitas transmisi yang lebih besar, sedikit sinyal yang hilang, data diubah menjadi sinyal cahaya sehingga lebih cepat, tenaga yang dibutuhkan sedikit, dan tidak mudah terbakar. Kelemahan serat optik antara lain biaya yang mahal untuk peralatannya, memerlukan konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit, memerlukan peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya, serta untuk perbaikan yang kompleks membutuhkan tenaga yang ahli di bidang ini. Selain merupakan keuntungan, sifatnya yang tidak menghantarkan listrik juga merupakan kelemahannya karena memerlukan alat pembangkit listrik eksternal.
Kabel fiber optic merupakan media networking yang mampu digunanakan untuk transmisi-transmisi modulasi. Jika dibandingkan media-media lain, fiber optic memiliki harga lebih mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi elektromagnetis dan mampu beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang tinggi. Kabel fiber optic dapat mentransmisikan puluhan juta bit digital perdetik pada link kabel optic yang beroperasi dalam sebuah jaingan komersial. Ini sudah cukup utnuk mengantarkan ribuan panggilan telepon.

Keuntungan dan Kerugian dari Serat Optik

a) Keuntungan serat optik 
1. Mempunyai lebar pita frekuensi (bandwith yang lebar). Frekuensi pembawa optik bekerja pada daerah frekuensi yang tinggi yaitu sekitar 10^13 Hz sampai dengan 10^16 Hz, sehingga informasi yang dibawa akan menjadi banyak. 
2. Redaman sangat rendah dibandingkan dengan kabel yang terbuat dari tembaga, terutama pada frekuensi yang mempunyai panjang gelombang sekitar 1300 nm yaitu 0,2 dB/km. 
3.  Kebal terhadap gangguan gelombang elektromagnet. Fiber optik terbuat dari kaca atau plastik yang merupakan isolator, berarti bebas dari interferensi medan magnet, frekuensi radio dan gangguan listrik. 
4.  Dapat menyalurkan informasi digital dengan kecepatan tinggi. Kemampuan fiber optik dalam menyalurkan sinyal frekuensi tinggi, sangat cocok untuk pengiriman sinyal digital pada sistem multipleks digital dengan kecepatan beberapa Mbit/s hingga Gbit/s. 
5.  Ukuran dan berat fiber optik kecil dan ringan. Diameter inti fiber optik berukuruan micro sehingga pemakaian ruangan lebih ekonomis. 
6.  Tidak mengalirkan arus listrik Terbuat dari kaca atau plastik sehingga tidak dapat dialiri arus listrik (terhindar dari terjadinya hubungan pendek)

b) Kerugian serat optik 
1.  Konstruksi fiber optik lemah sehingga dalam pemakaiannya diperlukan lapisan penguat sebagai proteksi.  
2.   Karakteristik transmisi dapat berubah bila terjadi tekanan dari luar yang berlebihan.  
3. Tidak dapat dialiri arus listrik, sehingga tidak dapat memberikan catuan pada pemasangan repeate.
 

Kode Warna Pada Kabel Serat Optik

Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optik jenis Patch Cord adalah sebagai berikut:
Warna selubung luar/jacket
Artinya
Kuning
serat optik single-mode
Oren
serat optik multi-mode
Aqua
Optimal laser 10 giga 50/125 mikrometer serat optik multi-mode
Abu-Abu
Kode warna serat optik multi-mode, yang tidak digunakan lagi
Biru
Kadang masih digunakan dalam model perancangan

Konektor Optic
Untuk mentransmisikan data lewat kabel lan optic ini anda memerlukan sebuah strand optic tunggal untuk satu arah. Anda memerlukan dua strand optic untuk kedua arah masing-2 untuk kirim dan terima. Konektor untuk masing ujung dari fiber optic ini umumnya seperti gambar berikut :
Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut juga konektor, biasanya memiliki tipe standar seperti berikut : 
1.  FC (Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah. 
2.  SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain. 
3.  ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut. 
4.  Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan. 
5.  D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya. 
6.  SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya. 
Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil: 
1.  LC 

2.  SMU 
3.  SC-DC

Selain itu pada konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu dengan maksud sebagai berikut:
Warna Konektor
Arti
Keterangan
Biru
Physical Contact (PC), 0°
yang paling umum digunkan untuk serat optik single-mode.
Hijau
Angle Polished (APC), 8°
sudah tidak digunakan lagi untuk serat optik multi-mode
Hitam
Physical Contact (PC), 0°

Abu-abu,
Krem
Physical Contact (PC), 0°
serat optik multi-mode
Putih
Physical Contact (PC), 0°

Merah

Penggunaan khusus





Tipe-tipe kabel fiber optic:  
1. Kabel single mode merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass yang memiliki diameter 8.3 hingga 10 micron. (satu micron besarnya sekitar 1/250 tebal rambut manusia)  
2.  Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass, dengan kombinasi (range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel multimode mampu membawa sinyal independen yang berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel. 
3.  Plastic Optical Fiber merupakan kabel berbasis plastic terbaru yang memiliki performa familiar dengan kabel single mode, tetapi harganya sedikit murah.


Kontruksi kabel fiber optic
1.  Core: bagian ini merupakan medium fisik utama yang mengangkut sinyal-sinyal data optical dari sumber ke device penerima. Core berupa helai tunggal dari glass atau plastik yang kontinyu (dalam micron). Semakin beasr ukuran core, semakin banyak data yang dapat diantarkan. Semua kabel fiber optic diukur mengacu pada diameter core-nya. 
2.  Cladding: merupakan lapisan tipis yang menyelimuti fiber core. 
3.  Coating: adalah lapisan plastik yang menyelimuti core dan cladding. Penyangga coating ini diukur dalam micron dan memilki range 250 sampai 900 micron. 
4.  Strengthening fibers: terdiri atas beberapa komponen yang dapat menolong fiber dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama instalasi 
5.  Cable jacket: merupakan lapisan terluar dari keseluruhan badan kabel. 

Pembagian Jenis Kabel Serat Optik
Pembagian serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan :
 
a. Berdasarkan Mode yang dirambatkan :
  • Single mode
Single mode fiber optik memiliki banyak arti dalam teknologi fiber optik. Dilihat dari faktor properti sistem transmisinya, single mode adalah sebuah sistem transmisi data berwujud cahaya yang didalamnya hanya terdapat satu buah indeks sinar tanpa terpantul yang merambat sepanjang media tersebut dibentang. Satu buah sinar yang tidak terpantul di dalam media optik tersebut membuat teknologi fiber optik yang satu ini hanya sedikit mengalami gangguan dalam perjalanannya. Itu pun lebih banyak gangguan yang berasal dari luar maupun gangguan fisik saja.
Single mode dilihat dari segi strukturalnya merupakan teknologi fiber optik yang bekerja menggunakan inti (core) serat fiber yang berukuran sangat kecil yang diameternya berkisar 8 sampai 10 mikrometer. Single mode dapat membawa data dengan bandwidth yang lebih besar dibandingkan dengan multi mode fiber optiks, tetapi teknologi ini membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektral yang sangat kecil pula dan ini berarti sebuah sistem yang mahal. Single mode dapat membawa data dengan lebih cepat dan 50 kali lebih jauh dibandingkan dengan multi mode.

  • Multi mode
Sesuai dengan nama yang disandangnya, teknologi ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang diakibatkan dari banyaknya jumlah sinyal cahaya yang berada di dalam media fiber optik-nya. Sinar yang berada di dalamnya sudah pasti lebih dari satu buah. Multi mode fiber optik merupakan teknologi transmisi data melalui media serat optik dengan menggunakan beberapa buah indeks cahaya di dalamya. Cahaya yang dibawanya tersebut akan mengalami pemantulan berkali-kali hingga sampai di tujuan akhirnya.
Sinyal cahaya dalam teknologi Multi mode fiber optik dapat dihasilkan hingga 100 mode cahaya. Banyaknya mode yang dapat dihasilkan oleh teknologi ini bergantung dari besar kecilnya ukuran core fiber-nya dan sebuah parameter yang diberi nama Numerical Aperture (NA). Seiring dengan semakin besarnya ukuran core dan membesarnya NA, maka jumlah mode di dalam komunikasi ini juga bertambah.
Ukuran core kabel Multi mode secara umum adalah berkisar antara 50 sampai dengan 100 mikrometer. Biasanya ukuran NA yang terdapat di dalam kabel Multi mode pada umumnya adalah berkisar antara 0,20 hingga 0,29. Dengan ukuran yang besar dan NA yang tinggi, maka terciptalah teknologi fiber optik Multi mode ini.

b. Berdasarkan indeks bias core : 
1.  Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang homogen. 
2.  Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling besar. serat graded indeks memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimalkan.
  
TABEL: Karakteristik titik-ke-titik media terpandu

Rentang frekuensi
Atenuasi khusus
Delay khusus
Jarak repeater
Twisted pair (dengan loading)
0 – 3,5 kHz
0,2 dB/km @ 1kHz
50 µs/Km
2 km
Twisted pair (kabel multipair)
0 – 1 MHz
3 dB/km @ 1kHz
5 µs/Km
2 km
Coaxial
0 – 500 MHz
7 dB/km @ 10kHz
4 µs/Km
1 – 9 km
Fiber Optic
180 – 370 THz
0,2 – 0,5 dB/km
5 µs/Km
40 km


TABEL: Perbandingan jenis kabel

Karakteristik
Thinnet
Thicknet
Twisted Pair
Fiber Optic
Biaya/harga
Lebih mahal dari twisted
Lebih mahal dari thinnet
Paling murah
Paling mahal
Jangkauan
185 meter
500 meter
100 meter
2000 meter
Transmisi
10 Mbps
10 Mbps
1 Gbps
> 1 Gbps
Fleksibilitas
Cukup fleksibel
Kurang fleksibel
Paling fleksibel
Tidak fleksibel
Kemudahan instalasi
Mudah
Mudah
Sangat mudah
Sulit
Resistensi terhadap inferensi
Baik
Baik
Rentan
Tidak terpengaruh




 



 



No comments:

Post a Comment